Senin, 30 Juni 2014

Jenis Alat-alat Fisika dalam Kedokteran

Jenis alat-alat fisika dalam kedokteran
2.2.1 TENSIMETER

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometerair raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alatukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalahkonservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raks atelah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun,sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
2.2.2 USG

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostik (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.

2.2.3  RONTGEN
 Rontgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman Wilhelm Rontgen. Rontgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan tekanan standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×109 pasang ion.
2.2.4 STETOSKOP
2.2.5 LASER
Laser (light ampification by stimulated emission of radiation) atau penguatan cahaya oleh pancaran radiasi yang terkena rangsangan. Cahaya ini biasanya digunakan untuk menghasilkan radiasi koheren monokromatik dalam daerah infrafed, cahaya tampak, dan ultraungu. Radiasinya koheren, karena cahaya tampak dan ultraungu. Radiasinya koheren, karena memiliki amplitudo dan beda fase gelombang yang tetap (sama).
Sinar laser memiliki empat sifat, yaitu sebagai berikut.
1.      Monokromatik (ekawarna).
2.      Koheren, artinya sefase dengan yang lainnya. Pola interferensi dapat diperoleh tidak hanya dengan meletakkan dua celah pada berkas laser, tetapi juga dengan memakai dua berkas laser yang terpisah.
3.      Mempunyai satu arah tertentu (berkasnya tidak menyebar) berkas semacam ini dikirim dari Bumi menuju cermin pada Bulan oleh ekspedisi apollo 11, tetap merupakan berkas yang cukup tajam, sehingga terdeteksi ketika kembali ke bumi, walaupun telah menempuh jarak total lebih dari tiga perempat juta kilometer.
4.      Intensitasnya sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari cahaya sumber lainnya.
2.3.1        Mekanisme kerja alat - alat fisika dalam kedokteran TENSIMETER
Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah:
1.      Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
2.      Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3.      Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udarake dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4.      Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbatudara.
5.       Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yangharus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, keduabunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop.Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarumpenunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6.      Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengarlewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarumpenunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul padapembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat. Alatini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darahtinggi, maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah(sphygmomanometer). Salah satu kunci keberhasilan mengendalikantekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanandarah secara teratur.
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang menggunakan prinsip fluida. Manometer adalah alat pengukur tekanan yangmenggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang mengikat mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah manometer, yaitu tabung berbentuk U yang diisisebagian oleh zat cair, umumnya air raksa (Hg )atau air H2O.
Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaanketinggian Dh dari zat cair :
P0adalah tekanan atmosfir.Seringkali tekanan diukur menggunakan satuanmm-Hg atau mmH2O dengan konversi :1 mm-Hg = 133 N/m2(1 torr)
1 mmH2O = 9,81 N/m2
Prinsip Manometer
 Tekanan pada titik A sama besarnyadengan pada titik 1. Tekanan di titik 2adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3,yaitu h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3,dapat dituliskan sebuah persamaan:Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas,pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan, karena berat dari gassangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlakupersamaan :Dalam kasus alat pengukur tekanandarah, h2 adalah tinggi cairan merkuripembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri.
2.3.2        USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah0olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Proses Pengambilan Gambar
 Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik.Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran perdetik.Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik.Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C.Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A.Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali.
Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh.Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
Sensor yang digunakan pada alat Ultrasonografi yakni sensor pizoelektrik, yang diletakkan pada komponen receiver yang menerima pantulan (refleksi) pola energi akustik yang dinyatakan dalam frekuensi. Sensor ini akan mengubah pergeseran frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke prosessor.
Sensor pizoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal, dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut disertai oleh gaya luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada frekuensi tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara crystal dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akanmenghasilkan sinyal berupa tegangan yang nantinya akan diteruskan keprosesor.Jadi USG menampilkan citra dari suara yang ditangkap.Jadi mungkin untuk saat ini hasil dari USG belum termasuk dalam karya fotografi. Berbeda dengan Scanner dan kamera lubang jarum yang masih “melukis dengan cahaya”.
2.3.3        RONTGEN
2.3.4        STETOSKOP
2.3.5         LASER
2.4      Kegunaan alat-alat fisika dalam kedokteran
4.1 TENSIMETER
Digunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah.Selain itu tensimeter dipergunakan untuk pemerisaan pasien hipertensi,anemia,dan lain sebagainya.
2.4.1 USG

2. Kegunaan USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.Selain itu
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh.
USG digunakan antara lain :
1.      Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.
2.      membedakan kista dengan massa yang solid.
3.      mempelajari pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan jantungnya.
4.      Pengukuran dan penetuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi. Menentukan volum massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain).
5.      Bioksi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar USG.
6.      Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya, dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi, besar dan posisi tumor dapat pula diikuti.
4.3 RONTGEN
Menjadi salah satu alat yang paling berguna di bidang kesehatan, ahli radiologi menggunakan pemindaian sinar-X untuk menghasilkan gambar struktur internal tubuh pasien.
Hal ini memungkinkan berbagai diagnosa seperti patah tulang, mencari kemungkinan adanya tumor, dan bahkan melihat saluran pencernaan dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Dengan menggunakan ‘ruang ion’ yang terletak antara pasien dan film sinar-X, ahli radiologi dapat mengatur jumlah paparan radiasi yang diemisikan ke pasien.
4.4STETOSKOP
4.5 LASER
Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk mendiagnosis penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta penbedahan.
Pemanfaatan sinar laser dalam bidang kedokteran menuntut adanya pemahaman tentang interaksi antara sinar laser dengan bagian tubuh yang menjadi target penyinaran. Sinar laser yang dimanfaatkan tersebut harus mempunyai daya selektif sehingga tidak merusak organ atau bagian tubuh yang lain. Daya selektifitas dari sinar laser tersebut dapat direkayasa dengan mengatur panjang gelombang dan frekuensi hantaman sinar laser terhadap target.
Besarnya efek panas yang ditimbulkan laser tentu saja merupakan hal yang tak terabaikan. Penggunaan sinar laser harus memperhitungkan daya serang panas sehingga hanya berpengaruh terhadap sel/jaringan target saja. Untuk itu para ahli sudah menemukan caranya. Mereka tinggal mengatur jumlah hantaman laser per satuan waktu sehingga sesuai dengan waktu relaksasi panas sel/jaringan target. Hantaman sinar laser oleh para ahli diusahakan agar lebih cepat dibanding waktu yang diperlukan oleh jaringan target untuk melepas panas yang didapat dari hantaman sebelumnya.
Dari waktu ke waktu para ahli terus melakukan penelitian terkait pemanfaatan sinar laser di bidang kedokteran. Selain cara pengerjaannya yang relatif cepat dan hasil yang memuaskan, efek sampingnya pun tidak membahayakan, bahkan ada yang tanpa efek samping sama sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar